KUBAR, MAHAKAMPOS.COM – Puluhan alur anak sungai, rawa, dan danau di Kampung Muara Beloan, Kecamatan Muara Pahu, Kutai Barat, Kaltim terus menyurut, sejak akhir September 2023 lalu. Bahkan mengancam memutuskan alur Sungai Beloan, akses ke ibu kota Kecamatan Muara Pahu.
[caption id="attachment_11803" align="alignnone" width="200"]Beberapa minggu ini tidak ada hujan. Sehingga kondisi air di Sungai Beloan terus surut. Sementara cuaca panas betul-betul sangat menyengat,” kata Kepala Kampung Muara Beloan Rudy Suhartono.
Melihat kondisi ini, diimbau agar warga selalu waspada dari ancaman kebakaran. Baik itu rumah penduduk maupun kawasan hutan dan rawa dengan luas seluruhnya Muara Beloan, 8.430 hektare.
Karena tanpa hujan, jalan tanah akses ke kampung penghasil ikan terbesar di Kutai Barat ini semakin mudah. Hanya saja harus memakai masker karena banyak debu.
Khusus pangan terutama beras, Rudy meminta warga menyiapkan stok beras. Karena dampak kemarau Pemerintah Pusat sudah melakukan impor ke sejumlah negara. Antisipasi kelangkaan beras.