JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin membuka kemungkinan negaranya
mengubah doktrin militer soal penggunaan senjata nuklir dalam konflik.
Sebelumnya, doktrin militer Rusia menyebut senjata nuklir hanya akan digunakan sebagai upaya terakhir. Namun, hal itu katanya dapat berubah.
Ini merupakan kedua kalinya Putin menyampaikan hal tersebut dalam pekan ini. Beberapa hari sebelumnya, ia sempat memperingatkan soal ancaman perang nuklir yang meningkat.
Mereka (AS) memilikinya dalam strategi mereka, dalam dokumen-dokumen itu dijabarkan, sebuah pukulan preventif. Kami tidak, kami di sisi lain, telah merumuskan serangan balasan dalam strategi kami," kata Putin sebagaimana dikutip dari CNN, Jumat (9/12).