MARYLAND – Lawrence Faucette, seorang pria berusia 58 tahun asal Maryland, mencuri perhatian dunia ketika ia menjadi pasien kedua yang menjalani prosedur transplantasi jantung menggunakan organ babi yang telah dimodifikasi secara genetik.
Daily Mail melaporkan bahwa Faucette menghadapi ancaman penyakit jantung terminal yang sangat serius, Sabtu (23/9/2023).
Tindakan operasi transplantasi yang sangat jarang dilakukan ini menjadi solusi bagi Faucette, yang tidak memenuhi syarat untuk menerima jantung manusia karena masalah pembuluh darah perifer yang memengaruhi peredaran darahnya.
Prosedur xenotransplantasi yang sangat mengejutkan ini dilakukan di University of Maryland Medical Center (UMMC). Faucette, seorang ayah dan seorang veteran Angkatan Laut selama dua dekade, sekarang bisa bernapas dengan bebas dan memiliki jantung yang berfungsi tanpa perangkat bantu setelah operasi berani yang dilakukan pada hari Selasa. Prosedur ini adalah satu-satunya harapannya untuk bertahan hidup.
Sebelum menjalani operasi, Faucette berbagi harapannya dengan publik,
“Hanya transplantasi jantung babi, atau xenotransplantasi, yang bisa memberi saya harapan sejati.”
Lawrence Faucette, yang kini berusia 58 tahun, telah mencatat sejarah sebagai individu kedua di seluruh dunia yang menerima transplantasi jantung dari babi yang telah dimodifikasi secara genetik. Ini karena kondisi pembuluh darah perifer yang membuatnya tidak memenuhi syarat untuk transplantasi jantung manusia. Dalam gambar sebelum operasi, ia terlihat bersama istrinya Ann, dan saat ini, ia dapat bernapas dengan bebas dengan jantung yang berfungsi secara optimal tanpa perlu perangkat penunjang.
Prosedur unik ini melibatkan penggunaan jantung babi yang telah dimodifikasi genetik, yang disediakan oleh Revivicor, anak perusahaan dari United Therapeutics. Revivicor adalah salah satu dari beberapa perusahaan bioteknologi yang berlomba-lomba untuk mengembangkan organ babi yang dapat digunakan untuk transplantasi manusia.